Mengonfiskasi mobil karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol?

Ya, seharusnya sudah sebentar lagi mungkin. Kemarin malam pemerintah mengesahkan amandemen pada KUHP. Di dalamnya termasuk ketentuan bahwa pengemudi yang hasil tes darahnya menunjukkan 1,5 promil atau lebih alkohol - dan pelaku kecelakaan/tabrakan yang tesnya menunjukkan 0,5 atau lebih, bisa berharap mobil mereka akan disita. Perubahan hukum ini masih harus ditandatangani oleh Presiden. Akan berlaku - setelah periode 3 bulan setelah diumumkan. Perubahan peraturan semacam ini di Polandia akan menjadi sesuatu yang baru. Ada negara-negara di mana pengambilan kendaraan karena pelanggaran di jalan sudah berlaku selama bertahun-tahun dan berdasarkan ketentuan yang jauh lebih keras daripada di Polandia. Contohnya adalah Prancis, Austria, Denmark, Finlandia, atau Swiss. Di Swiss, setelah evaluasi kita bisa kehilangan mobil ketika kita menghasilkan kebisingan berlebih pada malam hari, saat melampaui batas kecepatan di jalan raya sebanyak 50 km/jam, atau ketika tesnya menunjukkan 0,5 promil alkohol. Penyitaan kendaraan yang dikendarai oleh orang lain selain pemiliknya hanya mungkin jika pada saat itu dia adalah penumpang. Di Denmark, kita bisa kehilangan mobil kita ketika kecepatan melebihi batas hingga 50 km/jam, serta saat mengemudi dalam keadaan mabuk, saat tesnya menunjukkan 2 promil atau lebih. Di Prancis, daftar pelanggaran di mana kita bisa kehilangan kendaraan kita cukup panjang. Ini termasuk misalnya tabrakan di bawah pengaruh alkohol (minimal 0,5 promil) dan melarikan diri dari tempat kecelakaan serta karena tidak memiliki asuransi wajib dan tidak memiliki SIM. Jika kita adalah pemiliknya, mobil disita. Dalam kasus lain, nilainya dibayar dalam euro. Menyakitkan. Apa pendapatmu tentang ini?
Ya, seharusnya sudah sebentar lagi mungkin. Kemarin malam pemerintah mengesahkan amandemen pada KUHP. Di dalamnya termasuk ketentuan bahwa pengemudi yang hasil tes darahnya menunjukkan 1,5 promil atau lebih alkohol - dan pelaku kecelakaan/tabrakan yang tesnya menunjukkan 0,5 atau lebih, bisa berharap mobil mereka akan disita. Perubahan hukum ini masih harus ditandatangani oleh Presiden. Akan berlaku - setelah periode 3 bulan setelah diumumkan. Perubahan peraturan semacam ini di Polandia akan menjadi sesuatu yang baru. Ada negara-negara di mana pengambilan kendaraan karena pelanggaran di jalan sudah berlaku selama bertahun-tahun dan berdasarkan ketentuan yang jauh lebih keras daripada di Polandia. Contohnya adalah Prancis, Austria, Denmark, Finlandia, atau Swiss. Di Swiss, setelah evaluasi kita bisa kehilangan mobil ketika kita menghasilkan kebisingan berlebih pada malam hari, saat melampaui batas kecepatan di jalan raya sebanyak 50 km/jam, atau ketika tesnya menunjukkan 0,5 promil alkohol. Penyitaan kendaraan yang dikendarai oleh orang lain selain pemiliknya hanya mungkin jika pada saat itu dia adalah penumpang. Di Denmark, kita bisa kehilangan mobil kita ketika kecepatan melebihi batas hingga 50 km/jam, serta saat mengemudi dalam keadaan mabuk, saat tesnya menunjukkan 2 promil atau lebih. Di Prancis, daftar pelanggaran di mana kita bisa kehilangan kendaraan kita cukup panjang. Ini termasuk misalnya tabrakan di bawah pengaruh alkohol (minimal 0,5 promil) dan melarikan diri dari tempat kecelakaan serta karena tidak memiliki asuransi wajib dan tidak memiliki SIM. Jika kita adalah pemiliknya, mobil disita. Dalam kasus lain, nilainya dibayar dalam euro. Menyakitkan. Apa pendapatmu tentang ini?
Show original content

11 users upvote it!

3 answers