topInfo

CO2 menurut para ilmuwan akan menghijaukan planet ini. Mengapa globalis memeranginya?

Peningkatan atau penurunan kehijauan vegetasi berbasis teledeteksi biasanya disebut sebagai penghijauan atau pengerdutan. Pemupukan CO2 bersama dengan manajemen lahan telah menentukan dominasi penghijauan. Namun, baru-baru ini, sinyal global pengerdutan juga dilaporkan secara luas disebabkan oleh stres terkait kekeringan. Dalam penelitian ini, kami menggunakan empat set data terbaru tentang Indeks Area Daun (LAI) untuk menyelidiki topik kontroversial ini dan menemukan bahwa penghijauan global tidak hanya hadir (tren antara 3,1–6,4 × 10 -3 m2 m-2 per tahun) tetapi juga berlanjut (tren laju pertumbuhan dalam rentang 3,3–6,4 × 10 −4 m2 m −2 per tahun −2) selama tahun 2001–2020. Percepatan penghijauan terjadi di 55,15% wilayah global (tren positif dan tren laju pertumbuhan positif), sementara percepatan pengerdutan hanya terjadi di 7,28% (tren negatif dan tren laju pertumbuhan positif). Dalam kombinasi dengan variabel meteorologis, kami menemukan bahwa perubahan tingkat CO2 mendominasi tren LAI, sementara perubahan iklim secara signifikan menentukan tren laju pertumbuhan LAI. Penting untuk dicatat bahwa temuan kami menunjukkan bahwa kecenderungan kekeringan tidak secara langsung menyebabkan pengerdutan vegetasi, tetapi memperlambat laju penghijauan. Analisis regresi linear berganda dan korelasi parsial mengkonfirmasi bahwa CO2 mendominasi tren LAI, sementara perubahan iklim menentukan tren laju pertumbuhan LAI. Menyimpulkan, berdasarkan data teledeteksi terbaru, kami menyelidiki isu penting dalam tren global perubahan vegetasi setelah tahun 2000. Temuan kami menunjukkan bahwa penghijauan global tetap ada selama tahun 2001–2020, di mana 55,15% wilayah menghijau dengan percepatan, terutama di India dan di dataran Eropa, dibandingkan dengan 7,28% pengerdutan. Analisis berbagai subregion di dunia, kami menemukan bahwa kecenderungan kekeringan hanya memperlambat penghijauan global, namun jauh dari menyebabkan pengerdutan. Temuan ini akan meningkatkan pemahaman kita tentang proses yang terjadi dalam siklus karbon dan mengurangi kesenjangan penelitian dalam menentukan apakah kondisi vegetasi global saat ini mengalami penghijauan atau pengerdutan dalam dua dekade terakhir. Sumber: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2351989423004262

Peningkatan atau penurunan kehijauan vegetasi berbasis teledeteksi biasanya disebut sebagai penghijauan atau pengerdutan. Pemupukan CO2 bersama dengan manajemen lahan telah menentukan dominasi penghijauan. Namun, baru-baru ini, sinyal global pengerdutan juga dilaporkan secara luas disebabkan oleh stres terkait kekeringan. Dalam penelitian ini, kami menggunakan empat set data terbaru tentang Indeks Area Daun (LAI) untuk menyelidiki topik kontroversial ini dan menemukan bahwa penghijauan global tidak hanya hadir (tren antara 3,1–6,4 × 10 -3 m2 m-2 per tahun) tetapi juga berlanjut (tren laju pertumbuhan dalam rentang 3,3–6,4 × 10 −4 m2 m −2 per tahun −2) selama tahun 2001–2020. Percepatan penghijauan terjadi di 55,15% wilayah global (tren positif dan tren laju pertumbuhan positif), sementara percepatan pengerdutan hanya terjadi di 7,28% (tren negatif dan tren laju pertumbuhan positif). Dalam kombinasi dengan variabel meteorologis, kami menemukan bahwa perubahan tingkat CO2 mendominasi tren LAI, sementara perubahan iklim secara signifikan menentukan tren laju pertumbuhan LAI. Penting untuk dicatat bahwa temuan kami menunjukkan bahwa kecenderungan kekeringan tidak secara langsung menyebabkan pengerdutan vegetasi, tetapi memperlambat laju penghijauan. Analisis regresi linear berganda dan korelasi parsial mengkonfirmasi bahwa CO2 mendominasi tren LAI, sementara perubahan iklim menentukan tren laju pertumbuhan LAI. Menyimpulkan, berdasarkan data teledeteksi terbaru, kami menyelidiki isu penting dalam tren global perubahan vegetasi setelah tahun 2000. Temuan kami menunjukkan bahwa penghijauan global tetap ada selama tahun 2001–2020, di mana 55,15% wilayah menghijau dengan percepatan, terutama di India dan di dataran Eropa, dibandingkan dengan 7,28% pengerdutan. Analisis berbagai subregion di dunia, kami menemukan bahwa kecenderungan kekeringan hanya memperlambat penghijauan global, namun jauh dari menyebabkan pengerdutan. Temuan ini akan meningkatkan pemahaman kita tentang proses yang terjadi dalam siklus karbon dan mengurangi kesenjangan penelitian dalam menentukan apakah kondisi vegetasi global saat ini mengalami penghijauan atau pengerdutan dalam dua dekade terakhir. Sumber: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2351989423004262

showOriginalContent
CO2 menurut para ilmuwan akan menghijaukan planet ini. Mengapa globalis memeranginya?CO2 menurut para ilmuwan akan menghijaukan planet ini. Mengapa globalis memeranginya?

usersUpvoted

answersCount