Pelangi - berapa banyak warnanya?

Pelangi telah dilihat oleh semua orang, tetapi mungkin tidak semua orang tahu, sebenarnya berapa banyak warna yang dimilikinya? Kita dapat membedakan beberapa warna dasar yang berubah satu sama lain dalam fenomena yang indah ini, yaitu merah, kuning, hijau, biru, dan ungu. Busur cahaya yang berwarna-warni ini pertama kali dijelaskan oleh Isaac Newton, yang menganggap bahwa pelangi terdiri dari 7 warna dan menambahkan oranye dan indigo ke 5 warna dasar. Meskipun ia menghitung enam warna, ia meyakini bahwa angka mistis 7 lebih sesuai dengan pelangi dan menambahkan warna indigo. Pelangi adalah ilusi optik yang terjadi karena pemecahan cahaya tampak menjadi warna-warna yang terdiri dari sari cahaya. Bundel cahaya putih bercerai dan dipantulkan di dalam tetes air, melukiskan busur warna-warni di langit selalu dengan warna merah di bagian atas dan ungu di bagian bawah. Untuk pelangi muncul diperlukan cahaya dan tetes air, sehingga terbentuk saat hujan, ketika matahari muncul di langit. Matahari harus berada pada ketinggian di bawah 42 derajat di atas cakrawala dan sinar-sinarnya jatuh ke tetes-tetes hujan. Setiap warna memiliki panjang gelombang yang berbeda. Sebenarnya, pelangi adalah lingkaran dengan lebar sudut 42 derajat dan pusatnya disebut sebagai titik antisoran, yang terletak tepat di depan matahari. Berdiri di Bumi dengan Matahari di belakang kita, maka titik antisoran akan berada di bawah cakrawala. Oleh karena itu, kita tidak dapat melihat seluruh pelangi dalam bentuk lingkaran, tetapi hanya busurnya. Kita dapat melihat pelangi dalam keadaan penuh dari pesawat terbang di atas awan. Mengapa terkadang ada dua atau lebih pelangi? Munculnya busur pelangi kedua kadang-kadang di atas yang pertama adalah akibat dari pantulan cahaya dua kali di dalam tetes-tetes air. Intensitas warna dalam busur sekunder selalu lebih kecil, karena sebagian cahaya telah tersebar. Dalam kondisi yang mendukung, kita dapat melihat bukan hanya dua tetapi bahkan lebih banyak busur yang berdampingan. Pada musim panas tahun 2011, Michael Theusner sebagai orang pertama mengabadikan pelangi berlipat-lipat di sekitar kota Bromerhaven di Jerman dan beberapa tahun kemudian fotografer Amerika John Entwistle di negara bagian New Jersey melihat dan memotret lima busur warna yang berdampingan. Menurut para ilmuwan, pelangi berlebihan terbentuk hanya ketika tetes-tetes hujan yang jatuh memiliki ukuran yang hampir sama, kurang dari 1 mm diameter. Fakta menarik: Di Polandia ada desa bernama Pelangi, di provinsi Świętokrzyskie, distrik Opatowski, kotamadya Iwaniska.