Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh investor pemula

1. Ketidak adaan rencana investasi - banyak investor pemula mengambil keputusan investasi secara impulsif, tanpa rencana atau strategi. Ketidak adaan rencana investasi dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk, yang dapat meningkatkan risiko kerugian. 2. Pendekatan investasi berdasarkan emosi yang berlebihan - seringkali investor pemula mengambil keputusan investasi berdasarkan emosi, bukan berdasarkan analisis yang rasional dan dipikirkan. Mengambil keputusan yang dipengaruhi emosi dapat mengarah pada pengambilan keputusan tanpa pemikiran, yang meningkatkan risiko kerugian. 3. Terlalu banyak fokus pada keuntungan jangka pendek - banyak investor pemula fokus pada keuntungan jangka pendek dan spekulasi, daripada pada strategi investasi jangka panjang. Hal ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan berisiko dan kurangnya diversifikasi portofolio. 4. Ketidak tahuan tentang investasi - seringkali investor pemula mengambil keputusan investasi berdasarkan desas-desus, saran dari teman, atau analisis yang kurang dipikirkan. Ketidak tahuan tentang investasi dapat menyebabkan pengambilan keputusan berisiko dan meningkatkan risiko kerugian. 5. Ketidak adaan diversifikasi portofolio - banyak investor pemula hanya berinvestasi dalam satu kelas aset, misalnya hanya saham atau hanya obligasi. Ketidak adaan diversifikasi portofolio dapat meningkatkan risiko kerugian, karena risiko investasi dalam satu kelas aset lebih besar daripada dalam portofolio yang diversifikasi. Artikel lebih lanjut dapat ditemukan di: https://dczywil.wixsite.com/website
1. Ketidak adaan rencana investasi - banyak investor pemula mengambil keputusan investasi secara impulsif, tanpa rencana atau strategi. Ketidak adaan rencana investasi dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk, yang dapat meningkatkan risiko kerugian. 2. Pendekatan investasi berdasarkan emosi yang berlebihan - seringkali investor pemula mengambil keputusan investasi berdasarkan emosi, bukan berdasarkan analisis yang rasional dan dipikirkan. Mengambil keputusan yang dipengaruhi emosi dapat mengarah pada pengambilan keputusan tanpa pemikiran, yang meningkatkan risiko kerugian. 3. Terlalu banyak fokus pada keuntungan jangka pendek - banyak investor pemula fokus pada keuntungan jangka pendek dan spekulasi, daripada pada strategi investasi jangka panjang. Hal ini dapat menyebabkan pengambilan keputusan berisiko dan kurangnya diversifikasi portofolio. 4. Ketidak tahuan tentang investasi - seringkali investor pemula mengambil keputusan investasi berdasarkan desas-desus, saran dari teman, atau analisis yang kurang dipikirkan. Ketidak tahuan tentang investasi dapat menyebabkan pengambilan keputusan berisiko dan meningkatkan risiko kerugian. 5. Ketidak adaan diversifikasi portofolio - banyak investor pemula hanya berinvestasi dalam satu kelas aset, misalnya hanya saham atau hanya obligasi. Ketidak adaan diversifikasi portofolio dapat meningkatkan risiko kerugian, karena risiko investasi dalam satu kelas aset lebih besar daripada dalam portofolio yang diversifikasi. Artikel lebih lanjut dapat ditemukan di: https://dczywil.wixsite.com/website
https://dczywil.wixsite.com/...
Show original content

7 users upvote it!

1 answers