•5 tahun
Bank sentral Filipina sedang mempertimbangkan untuk menciptakan CBDC.
Bank sentral Filipina telah menjadi badan moneter nasional terakhir yang mempertimbangkan pembuatan mata uang digitalnya sendiri. Menurut laporan Bloomberg, Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) telah membentuk sebuah komite untuk mengevaluasi kelayakan dan konsekuensi politik dari langkah tersebut. Gubernur Benjamin Diokno menyatakan bahwa keputusan tidak akan diambil sampai temuan komite dianalisis sepenuhnya, yang direncanakan akan disampaikan pada bulan Agustus. Diokno juga mengatakan bahwa dia tidak berharap mata uang fiat tradisional akan segera menghilang dan sejalan dengan pendapat bank sentral lainnya, dia mengatakan bahwa teknologi blockchain dasar mewakili nilai potensial yang lebih besar daripada beberapa mata uang digital yang diinginkan saat ini. "Buat kami, kriptokurensi selalu lebih dari sekadar aset. Hal itu lebih merupakan teknologi blockchain yang menjadi landasan kriptokurensi," katanya. BSP juga bukan satu-satunya bank sentral yang menyelidiki ide mata uang digital, meskipun ada kekhawatiran bahwa mata uang digital bank sentral (CBDC), yang didistribusikan langsung kepada konsumen, dapat menyebabkan tumpang tindih dengan bank komersial. Kelompok yang terdiri dari Bank of England, Bank Sentral Eropa, dan Bank Jepang sebelumnya telah bekerja sama untuk mengevaluasi potensi dari konsep tersebut, sementara China telah melampaui semua itu dengan memulai program piloting pada jutaan warganya.
Bank sentral Filipina telah menjadi badan moneter nasional terakhir yang mempertimbangkan pembuatan mata uang digitalnya sendiri. Menurut laporan Bloomberg, Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) telah membentuk sebuah komite untuk mengevaluasi kelayakan dan konsekuensi politik dari langkah tersebut. Gubernur Benjamin Diokno menyatakan bahwa keputusan tidak akan diambil sampai temuan komite dianalisis sepenuhnya, yang direncanakan akan disampaikan pada bulan Agustus. Diokno juga mengatakan bahwa dia tidak berharap mata uang fiat tradisional akan segera menghilang dan sejalan dengan pendapat bank sentral lainnya, dia mengatakan bahwa teknologi blockchain dasar mewakili nilai potensial yang lebih besar daripada beberapa mata uang digital yang diinginkan saat ini. "Buat kami, kriptokurensi selalu lebih dari sekadar aset. Hal itu lebih merupakan teknologi blockchain yang menjadi landasan kriptokurensi," katanya. BSP juga bukan satu-satunya bank sentral yang menyelidiki ide mata uang digital, meskipun ada kekhawatiran bahwa mata uang digital bank sentral (CBDC), yang didistribusikan langsung kepada konsumen, dapat menyebabkan tumpang tindih dengan bank komersial. Kelompok yang terdiri dari Bank of England, Bank Sentral Eropa, dan Bank Jepang sebelumnya telah bekerja sama untuk mengevaluasi potensi dari konsep tersebut, sementara China telah melampaui semua itu dengan memulai program piloting pada jutaan warganya.
Show original content
0 users upvote it!
0 answers